By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
  • Home
  • Daya Tarik
    • Objek Wisata
    • Aktivitas
    • Tradisi dan Budaya
    • Luar Toraja
  • Event
  • Berita
    • Hukum & Kejahatan
    • Internasional
    • Nasional
    • Pemilu
    • Politik
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Parenting
    • Travel
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
    • Tokoh Publik
Search
Ekonomi
  • Bisnis
  • Investasi
  • Keuangan
  • UKM
Teknologi
  • Ide
  • Pendidikan
  • Sains
  • Tips
Hiburan
  • Film
  • Musik
  • Seleb
  • Tokoh Publik
Olahraga
  • Olahraga
Media
  • Video
  • My Bookmarks
  • Advertise
  • Privacy Policy
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Reading: Tenun dari Negeri di Awan
Share
    Lang:
  • English
  • Indonesia
Sign In
Notification
Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
    Lang:
  • English
  • Indonesia
  • Daya Tarik
  • Event
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Video
Search
  • Home
    • Halaman Utama
    • Kalender Event Toraja
  • Daya Tarik
    • Objek Wisata
    • Aktivitas
    • Tradisi dan Budaya
    • Luar Toraja
  • Kategori Berita
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Video
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • My Bookmarks
  • Advertise
  • Privacy Policy
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Home > Daya Tarik > Tradisi dan Budaya > Tenun dari Negeri di Awan
Tradisi dan BudayaTravel

Tenun dari Negeri di Awan

Kain tenun juga menjadi bagian penting dalam upacara pemakaman. Salah satu tenun ikat sakral ini memiliki warna dominan oranye terang dan biru, serta dihiasi bentuk belah ketupat, panah, dan wajik dengan pola geometris.

admin
By admin
Share
SHARE

Di Sa’dan, salah satu kecamatan di Toraja Utara yang dilintasi sungai besar bernama sama, para penenun baik tua maupun muda masih aktif menenun kain dengan alat tradisional seperti yang ada di Jawa dan Sumatera, atau biasa disebut gedogan atau pelantai. Ada pula yang menenun secara berkelompok di rumah tongkonan atau di bawah lumbung padi alang. Kesamaan motif tongkonan dengan kain tenun menunjukkan bahwa kedua bentuk kesenian tersebut saling menginspirasi dan mempengaruhi.

Meskipun kain ini terutama ditenun untuk kebutuhan dan upacara mereka sendiri, kain ini juga dijual sebagai oleh-oleh bagi wisatawan. Perempuan adat di Sa’dan juga pernah bekerja dengan anggota industri fesyen Indonesia seperti Toraja Melo untuk memproduksi kain untuk penggunaan komersial. Menenun sebagai kegiatan spiritual sedang mengalami transformasi ekonomi. Kini, dana tersebut dapat menopang pendapatan keluarga dan dapat menutupi biaya sekolah anak-anak.

Awalnya kain tenun Toraja menggunakan benang katun yang dipintal dengan tangan dan pewarna alami yang ditanam di sekitar kebun, di ladang, dan hutan. Salah satu pewarna tersebut adalah tanaman tarum yang menghasilkan warna biru nila. Pewarna lainnya menggunakan akar mengkudu dan kunyit. Dahulu kala, Toraja juga mendapatkan pewarna hitam dari daun katakante dan lumpur yang bersumber dari ladang tempat kerbau dipelihara. Menurut salah satu warga Toraja, penggunaan lumpur yang dicampur dengan urine atau kotoran kerbau akan membantu mengunci pewarna. Kain tenun yang diwarnai melalui proses pewarnaan lumpur disebut pote, dan dipakai sebagai ikat kepala atau kerudung oleh kerabat orang yang meninggal sebagai simbol duka.

Saat ini di Sa’dan Anda bisa menemukan berbagai macam warna, teknik, dan motif pada kain tenun. Variasi kain terus berkembang seiring perubahan selera. Bagi penenun Sa’dan, kain tenun merupakan wujud kebebasan berekspresi dan mewakili estetika individu perempuan adat. Secara tradisional, tenun juga menegaskan kewenangan perempuan adat untuk mengelola rumah tongkonan dan wilayah adat di ladang atau hutan yang ditanami tanaman kapas dan pewarna alami.

Teknik dan motif kain tenun Toraja yang dibuat oleh kelompok perempuan adat di Sa’dan terdokumentasi dengan baik dalam dua publikasi Toraja Melo berjudul Untanun Katuoan: Kehidupan Sehari-hari Penenun Sa’dan Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia (2014) dan Untanun Kameloan: Wastra Toraja, Mamasa, Kalumpang, Rongkong, Sulawesi, Indonesia (2014).

Kegiatan menenun mengalami keterpurukan di Sa’dan. Arus modernisasi dan semakin banyaknya masyarakat Toraja yang pindah ke kota-kota besar berdampak pada menurunnya penggunaan dan permintaan terhadap kain tenun. Terjadi pula peralihan dari benang katun buatan tangan dan bahan pewarna alami ke benang berwarna sintetis, yang awalnya membuat kain tenun lebih mudah dan cepat diproduksi dengan harga yang relatif terjangkau. Kemudian peristiwa krisis keuangan tahun ’98 dan Tragedi Bom Bali menurunkan jumlah wisatawan asing yang menjadi pembeli utama kain tenun. Sejak tahun 2008 Toraja Melo telah berupaya untuk merevitalisasi industri tenun lokal melalui program yang dirancang untuk memberdayakan dan mengorganisir perempuan adat di Sa’dan.

Kini, seiring dengan pesatnya pertumbuhan pariwisata, wisatawan dalam dan luar negeri bisa kembali menikmati kain tenun hasil karya perempuan Toraja. Di Sa’dan kita tidak hanya bisa menemukan tenun ikat Rongkong dan Galumpang, tapi juga tenun polos bermotif lungsin dengan garis warna-warni, seperti Parramba’, Pamiring, Pa’bunga-bunga, Mata Papa’, dan masih banyak lagi. Ada juga Maa’ berbentuk persegi panjang dengan motif mirip Patola India, dan Sarita dengan motif panjang yang merinci figur leluhur, hewan ternak, dan pola geometris yang terlihat pada rumah tongkonan. Kedua jenis kain tersebut dibuat dengan teknik lukis tangan dan stempel kayu atau bambu (tahan celup, lukis tangan, dan celup dengan stempel bambu atau kayu).

Salah satu tokoh penting di kalangan seniman penenun Toraja adalah Nenek Panggau. Tanpa berkacamata, matanya masih dengan cekatan memintal benang katun dan tenun. Ketika ditanya berapa umurnya, dia dengan lembut menjawab, “80 tahun, tapi saya lupa tahun berapa saya dilahirkan.” Anak-anaknya setidaknya berusia setengah abad dan wajahnya penuh kerutan halus.

“Cucu pertama saya sudah mulai belajar memintal benang kapas. Tapi dia belum lancar dan masih berantakan.” Yang dia maksud adalah keterampilan memintal kapas menjadi benang. “Aku akan mati cepat atau lambat,” kata Nenek Panggau, “dan keterampilan ini akan punah!”

Apa yang dikatakannya memperkuat harapan bahwa perempuan adat Sa’dan – baik tua maupun muda – terus melestarikan praktik tenun Toraja. Namun dengan memberikan dukungan dan akses terhadap sumber daya kepada perempuan, mereka dapat mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan dan tradisi leluhur mereka.

Previous Page12

You Might Also Like

Upacara Syukur Rumah Adat Toraja (Mangrara banua)
Sisemba, Tradisi Saling Tendang dari Adat Toraja Utara
Mengungkap Banyak Keajaiban Dataran Tinggi Toraja: Lebih dari sekedar situs Pemakaman yang unik
20 Kuliner khas Toraja yang Unik dengan Cita Rasa Tinggi
Mengunjungi Tana Toraja Seorang Diri
TAGGED:Hot
SOURCES:medium.com/kain-kita
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

7 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik
7 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik di Dunia 2024, Apa Saja?
Travel
Panduan Cara Cek BI Checking Online
Panduan Cara Cek BI Checking Online: Lengkap dan Terbaru
Keuangan
Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Mengelupas
Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Mengelupas
Tips
Eksekusi Objek Sengketa Tanah di Japal, Kota Rantepao (photo by diseputarkitanews.net)
Eksekusi Objek Sengketa Tanah di Japal, Kota Rantepao berujung Ricuh
Hukum & Kejahatan
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

57kFollowersLike
1kSubscribersSubscribe

Tentang Situs Web Kami

Toraja.info adalah situs resmi yang dijalankan oleh Toko Todi di Rantepao, Toraja, Sulawesi Selatan. Konten yang tercantum di situs web ini dimaksudkan untuk tujuan informasi Toraja dan sekitar Toraja. Setiap penjualan yang ditampilkan dalam website kami dimaksudkan sebagai tanda kemitraan dan akan selalu mengarahkan Anda ke situs mitra kami.

Kategori Populer

  • Hukum & Kejahatan
  • Pemilu
  • Seleb
  • Tradisi dan Budaya
  • Fashion
  • Kuliner

Informasi

  • Semua Event
  • Kebijakan Privasi

Berlangganan Newsletter Kami

NEWSUPDATE

You’ve been successfully subscribed to our newsletter! Thank You..

Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
Follow US
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Newsletter Toraja Info
Join Us!
Subscribe to our newsletter and never miss our latest news, podcasts etc..

NEWSUPDATE

You’ve been successfully subscribed to our newsletter! Thank You..

Zero spam, Unsubscribe at any time.
Toraja Info Login
Welcome Back!

Sign in to your account