By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
  • Home
  • Daya Tarik
    • Objek Wisata
    • Aktivitas
    • Tradisi dan Budaya
    • Luar Toraja
  • Event
  • Berita
    • Hukum & Kejahatan
    • Internasional
    • Nasional
    • Pemilu
    • Politik
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Parenting
    • Travel
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
    • Tokoh Publik
Search
Ekonomi
  • Bisnis
  • Investasi
  • Keuangan
  • UKM
Teknologi
  • Ide
  • Pendidikan
  • Sains
  • Tips
Hiburan
  • Film
  • Musik
  • Seleb
  • Tokoh Publik
Olahraga
  • Olahraga
Media
  • Video
  • My Bookmarks
  • Advertise
  • Privacy Policy
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Reading: Suku Toraja
Share
    Lang:
  • English
  • Indonesia
Sign In
Notification
Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
    Lang:
  • English
  • Indonesia
  • Daya Tarik
  • Event
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Video
Search
  • Home
    • Halaman Utama
    • Kalender Event Toraja
  • Daya Tarik
    • Objek Wisata
    • Aktivitas
    • Tradisi dan Budaya
    • Luar Toraja
  • Kategori Berita
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Video
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • My Bookmarks
  • Advertise
  • Privacy Policy
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Home > Daya Tarik > Tradisi dan Budaya > Suku Toraja
Tradisi dan Budaya

Suku Toraja

Suku Toraja adalah sebuah suku bangsa yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia

admin
By admin
Share
SHARE

Ekonomi

Sebelum masa Orde Baru, ekonomi Toraja bergantung pada pertanian dengan adanya terasering di lereng-lereng gunung dan bahan makanan pendukungnya adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga dihabiskan suku Toraja untuk berternak kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai makanan. Satu-satunya industri pertanian di Toraja adalah pabrik kopi Jepang, Kopi Toraja.

Contents
EkonomiKomersialisasi

Dengan dimulainya Orde Baru pada tahun 1965, ekonomi Indonesia mulai berkembang dan membuka diri pada investasi asing. Banyak perusahaan minyak dan pertambangan Multinasional membuka usaha baru di Indonesia. Masyarakat Toraja, khususnya generasi muda, banyak yang berpindah untuk bekerja di perusahaan asing. Mereka pergi ke Kalimantan untuk kayu dan minyak, ke Papua untuk menambang, dan ke kota-kota di Sulawesi dan Jawa. Perpindahan ini terjadi sampai tahun 1985.

Ekonomi Toraja secara bertahap beralih menjadi pariwisata berawal pada tahun 1984. Antara tahun 1984 dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual cenderamata. Timbulnya ketidakstabilan politik dan ekonomi Indonesia pada akhir 1990-an (termasuk berbagai konflik agama di Sulawesi) telah menyebabkan pariwisata Toraja menurun secara drastis. Toraja lalu dikenal sebagai tempat asal dari kopi Indonesia. Kopi Arabika ini terutama dijalankan oleh pengusaha kecil.

Komersialisasi

Sebelum tahun 1970-an, Toraja hampir tidak dikenal oleh wisatawan barat. Pada tahun 1971, sekitar 50 orang Eropa mengunjungi Tana Toraja. Pada 1972, sedikitnya 400 orang turis menghadiri upacara pemakaman Puang dari Sangalla, bangsawan tertinggi di Tana Toraja dan bangsawan Toraja terakhir yang berdarah murni. Peristiwa tersebut didokumentasikan oleh National Geographic dan disiarkan di beberapa negara Eropa. Pada 1976, sekitar 12,000 wisatawan mengunjungi Toraja dan pada 1981, seni patung Toraja dipamerkan di banyak museum di Amerika Utara. “Tanah raja-raja surgawi di Toraja”, seperti yang tertulis di brosur pameran, telah menarik minat dunia luar.

Pada tahun 1984, Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan Kabupaten Toraja sebagai primadona Sulawesi Selatan. Tana Toraja dipromosikan sebagai “perhentian kedua setelah Bali”. Pariwisata menjadi sangat meningkat: menjelang tahun 1985, terdapat 150.000 wisatawan asing yang mengunjungi Tana Toraja (selain 80.000 turis domestik), dan jumlah pengunjung asing tahunan tercatat sebanyak 40.000 orang pada tahun 1989. Suvenir dijual di Rantepao, pusat kebudayaan Toraja, banyak hotel dan restoran wisata yang dibuka, selain itu dibuat sebuah lapangan udara baru pada tahun 1981.

Para pengembang pariwisata menjadikan Toraja sebagai daerah petualangan yang eksotis, memiliki kekayaan budaya dan terpencil. Wisatawan Barat dianjurkan untuk mengunjungi desa zaman batu dan pemakaman purbakala. Toraja adalah tempat bagi wisatawan yang telah mengunjungi Bali dan ingin melihat pulau-pulau lain yang liar dan “belum tersentuh”. Tetapi suku Toraja merasa bahwa tongkonan dan berbagai ritual Toraja lainnya telah dijadikan sarana mengeruk keuntungan, dan mengeluh bahwa hal tersebut terlalu dikomersialkan. Hal ini berakibat pada beberapa bentrokan antara masyarakat Toraja dan pengembang pariwisata, yang dianggap sebagai orang luar oleh suku Toraja.

Bentrokan antara para pemimpin lokal Toraja dan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (sebagai pengembang wisata) terjadi pada tahun 1985. Pemerintah menjadikan 18 desa Toraja dan tempat pemakaman tradisional sebagai “objek wisata”. Akibatnya, beberapa pembatasan diterapkan pada daerah-daerah tersebut, misalnya orang Toraja dilarang mengubah tongkonan dan tempat pemakaman mereka. Hal tersebut ditentang oleh beberapa pemuka masyarakat Toraja, karena mereka merasa bahwa ritual dan tradisi mereka telah ditentukan oleh pihak luar. Akibatnya, pada tahun 1987 desa Kete Kesu dan beberapa desa lainnya yang ditunjuk sebagai “objek wisata” menutup pintu mereka dari wisatawan. Namun penutupan ini hanya berlangsung beberapa hari saja karena penduduk desa merasa sulit bertahan hidup tanpa pendapatan dari penjualan suvenir.

Pariwisata juga turut mengubah masyarakat Toraja. Dahulu terdapat sebuah ritual yang memungkinkan rakyat biasa untuk menikahi bangsawan (Puang), dan dengan demikian anak mereka akan mendapatkan gelar bangsawan. Namun, citra masyarakat Toraja yang diciptakan untuk para wisatawan telah mengikis hierarki tradisionalnya yang ketat, sehingga status kehormatan tidak lagi dipandang seperti sebelumnya. Banyak laki-laki biasa dapat saja menyatakan diri dan anak-anak mereka sebagai bangsawan, dengan cara memperoleh kekayaan yang cukup lalu menikahi perempuan bangsawan.

Previous Page12

You Might Also Like

Berbagai Jenis Motif Ukiran Toraja dan Makna Filosofinya
Tenun dari Negeri di Awan
Tongkonan, Rumah Adat Toraja
Upacara Syukur Rumah Adat Toraja (Mangrara banua)
Sisemba, Tradisi Saling Tendang dari Adat Toraja Utara
SOURCES:wikipedia.org
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

7 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik
7 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik di Dunia 2024, Apa Saja?
Travel
Panduan Cara Cek BI Checking Online
Panduan Cara Cek BI Checking Online: Lengkap dan Terbaru
Keuangan
Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Mengelupas
Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Mengelupas
Tips
Eksekusi Objek Sengketa Tanah di Japal, Kota Rantepao (photo by diseputarkitanews.net)
Eksekusi Objek Sengketa Tanah di Japal, Kota Rantepao berujung Ricuh
Hukum & Kejahatan
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

57kFollowersLike
1kSubscribersSubscribe

Tentang Situs Web Kami

Toraja.info adalah situs resmi yang dijalankan oleh Toko Todi di Rantepao, Toraja, Sulawesi Selatan. Konten yang tercantum di situs web ini dimaksudkan untuk tujuan informasi Toraja dan sekitar Toraja. Setiap penjualan yang ditampilkan dalam website kami dimaksudkan sebagai tanda kemitraan dan akan selalu mengarahkan Anda ke situs mitra kami.

Kategori Populer

  • Hukum & Kejahatan
  • Pemilu
  • Seleb
  • Tradisi dan Budaya
  • Fashion
  • Kuliner

Informasi

  • Semua Event
  • Kebijakan Privasi

Berlangganan Newsletter Kami

NEWSUPDATE

You’ve been successfully subscribed to our newsletter! Thank You..

Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
Follow US
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Newsletter Toraja Info
Join Us!
Subscribe to our newsletter and never miss our latest news, podcasts etc..

NEWSUPDATE

You’ve been successfully subscribed to our newsletter! Thank You..

Zero spam, Unsubscribe at any time.
Toraja Info Login
Welcome Back!

Sign in to your account