Tanah longsor melanda Dusun Maulu di Kabupaten Rembon, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis pagi, menewaskan seorang warga desa dan menghancurkan dua rumah.
Usman Tato, 65, ditemukan meninggal di dalam rumahnya yang terletak di lereng desa, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja Alfian Andi Lolo mengatakan, ini merupakan longsor kedua yang terjadi di lereng tersebut.
“Saat longsor pertama terjadi, anak korban memintanya keluar rumah, karena longsor pertama terjadi tepat di sebelah rumah almarhum. Namun peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh korban, sehingga korban meninggal dunia saat terjadi longsor kedua,” kata Alfian.
Jenazah korban ditemukan oleh keluarga dan tetangganya. Menurut Alfian, wilayah tersebut sempat diguyur hujan selama tiga hari terakhir.
Tanah longsor sering terjadi di Tana Toraja karena wilayahnya bergunung-gunung dan penggundulan hutan menyebabkan lereng menjadi gundul dan rentan terhadap tanah longsor pada musim hujan.
“Kami selalu mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah perbukitan, untuk keluar rumah saat hujan deras, namun mereka selalu mengabaikannya,” kata Alfian.
Pemerintah setempat, lanjut Alfian, sudah berusaha merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor, namun sebagian dari mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mereka.