Pango-Pango mengacu pada gunung tertinggi di selatan Makale yang memiliki makna sejarah karena digunakan pada masa pendudukan Belanda dan ketika Jepang menyerang kepulauan Indonesia pada tahun 1942. Belanda membangun pemukiman dan rumah di Pango-Pango ketika mereka datang ke Toraja pada tahun 1942. awal tahun 1900-an, karena cuacanya yang dingin dan keindahan alam daerah tersebut. Masyarakat Toraja juga menggunakan Pango-Pango sebagai tempat persembunyian dari Jepang pada tahun 1940-an. Namun, hal ini tidak menguntungkan orang Toraja karena Jepang juga tertarik dengan wilayah ini dan membangun tempat persembunyian bagi sesama orang Jepang di pegunungan ini.
Saat ini, terletak sekitar 30 menit dari kota Makale, Agrowisata Pango-Pango menawarkan berbagai aktivitas dan pemandangan untuk dinikmati para tamu. Berkelilinglah di sekitar perkebunan kopi dan hutan pinus, nikmati pemandangan Makale, dan bahkan naik flying fox di Pango-Pango. Alternatifnya, duduklah di kafe atau restoran lokal dan nikmati kopi sambil suara burung dan hutan pinus melayang di sekitar Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Flying Fox, lihat Aktivitas Luar Ruangan.
Dulunya, Tentara Jepang menggunakan lokasi ini untuk memantau pergerakan musuh. Mereka menilai Pango-Pango merupakan lokasi yang strategis untuk melakukan hal tersebut. Saat ini menjadi tempat wisata yang direkomendasikan di Kabupaten Tana Toraja. Wisatawan ingin menikmati keindahan alam di kawasan ini, khususnya pemandangan pegunungan. Banyak pohon pinus tumbuh di lokasi ini. Mereka teduh dan hijau. Sehingga nuansanya menjadi sejuk dan nyaman. Bahkan Anda tidak akan merasakan panasnya sinar matahari.
Cuaca
Begitu sampai di Pango-Pango, Anda bisa melihat pepohonan dan semak-semak yang rindang. Untung saja sudah ada jalan untuk berjalan. Ini membantu pengunjung menjelajahi lokasi dengan nyaman. Di titik tertentu di bukit, Anda bisa menemukan gazebo. Dari sana wisatawan bisa menyaksikan pemandangan alam yang indah dan menikmati semilir angin segar. Untuk pengalaman terbaik, lebih baik membawa teropong. Selain itu, Anda juga perlu mengenakan pakaian yang pantas. Suasananya bisa dibilang cukup dingin, apalagi di pagi hari. Alas kaki yang tepat juga wajib.
Menjelajahi Pango-Pango
Dari atas bukit, Anda bisa melihat Kota Makale. Pemandangan kota memang terlihat megah. Selain jalan-jalan, Anda juga bisa menikmati matahari terbenam yang menakjubkan. Oleh karena itu, pastikan untuk datang pada waktu yang tepat. Biasanya menjelang senja. Dengan semua fitur cantik tersebut, kemungkinan besar Anda perlu membawa kamera. Banyak objek indah tersedia di kawasan ini. Pastikan untuk mengabadikan semuanya dengan kamera atau ponsel cerdas Anda. Sebagai alternatif, teropong adalah ide bagus. Ini membantu Anda menyaksikan pemandangan dengan cara yang lebih baik.
Aktivitas menarik lainnya yang bisa dilakukan di Pango-Pango adalah observasi. Dalam hal ini, wisatawan diperbolehkan mengamati keseluruhan proses perkebunan. Belum lagi Anda diperbolehkan memetik buah dan sayur di kawasan ini. Komoditas yang paling terkenal adalah Kopi Toraja. Yang lainnya adalah terong belanda, coklat, kacang tanah, dan jagung. Selain aktivitas tersebut, Anda juga bisa bersantai di gazebo-gazebo. Setidaknya ada 11 di antaranya. Wisatawan dapat menggunakannya dengan bebas!