By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
  • Home
  • Daya Tarik
    • Objek Wisata
    • Aktivitas
    • Tradisi dan Budaya
    • Luar Toraja
    • Daftar Tour Guide Toraja
  • Event
  • Berita
    • Hukum & Kejahatan
    • Internasional
    • Nasional
    • Pemilu
    • Politik
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Parenting
    • Travel
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
    • Tokoh Publik
Search
Ekonomi
  • Bisnis
  • Investasi
  • Keuangan
  • UKM
Teknologi
  • Ide
  • Pendidikan
  • Sains
  • Tips
Hiburan
  • Film
  • Musik
  • Seleb
  • Tokoh Publik
Olahraga
  • Olahraga
Media
  • Video
  • My Bookmarks
  • Advertise
  • Privacy Policy
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Reading: KAIN IKAT TALI TO BATU : Jejak Sunyi Wastra Kuno dari Rongkong
Share
    Lang:
  • English
  • Indonesia
Notification
Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
    Lang:
  • English
  • Indonesia
  • Daya Tarik
  • Event
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Video
Search
  • Home
    • Halaman Utama
    • Kalender Event Toraja
    • Daftar Tour Guide Toraja
  • Daya Tarik
    • Objek Wisata
    • Aktivitas
    • Tradisi dan Budaya
    • Luar Toraja
  • Kategori Berita
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Video
Follow US
  • My Bookmarks
  • Advertise
  • Privacy Policy
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
KAIN IKAT TALI TO BATU - Jejak Sunyi Wastra Kuno dari Rongkong
Home > Lifestyle > Fashion > KAIN IKAT TALI TO BATU : Jejak Sunyi Wastra Kuno dari Rongkong
Fashion

KAIN IKAT TALI TO BATU : Jejak Sunyi Wastra Kuno dari Rongkong

Anny Marimbunna
By Anny Marimbunna
Share
SHARE

Kabut sore turun perlahan di pegunungan Rongkong, Luwu Utara, ketika saya pertama kali melihat selembar kain tua di tangan seorang penenun sepuh, sekitar pertengahan tahun 2015. Seratnya kasar tapi lembut di mata, berwarna merah bata alami dari akar mengkudu dan abu-abu tua tanah warna yang seakan membawa aroma masa silam. Kain itu disebut Tali To Batu, berbentuk selendang panjang berukuran kurang lebih 2,5 meter dan lebar kain 40 cm, sejenis tenun ikat yang nyaris tak dikenal bahkan oleh sebagian besar masyarakat Rongkong saat ini.

Tali To Batu, kain tenun ikat kuno dari Rongkong, Luwu Utara.”Koleksi pribadi Anny Marimbunna
Tali To Batu, kain tenun ikat kuno dari Rongkong, Luwu Utara. ”Koleksi pribadi Anny Marimbunna

Saya menerimanya seperti hadiah yang tak terduga dari seorang ibu penenun tua, dan kemudian membawanya pulang selepas produksi dokumenter di Rongkong. Momen ini terekam dalam foto kami berdua, yang menjadi saksi perjumpaan saya dengan penenun Rongkong dan kain Tali To Batu yang langka ini.

Setelah itu, saya menyampaikan kain tersebut kepada Marlin Sa’bi, penenun ikat Sekomandi dari Desa Bulo Karataun, Kalumpang yang masih kerabat saya. Dari situlah perjalanan riset saya dimulai: menelusuri teknik, pola, dan sejarah tenun antik Tali To Batu, serta mengumpulkan informasi dari literatur langka dan pengamatan langsung di lapangan.

TENUN YANG HILANG DARI INGATAN

Penelusuran saya mengarah pada literatur Kruyt (1920), Holmgren dan Spertus (1989), serta Jager Gerlings (1952). Dalam catatan mereka, Tali To Batu disebut sebagai salah satu tenun ikat tertua dari Rongkong, yang dahulu digunakan dalam berbagai upacara, bahkan sebagai kain kafan dan pakaian bangsawan. Tekniknya dikenal sebagai tannunan dasi atau “tenun dijahit” — proses rumit yang nyaris mustahil direkonstruksi sepenuhnya saat ini. Benang kapas alami diikat dalam pola-pola kecil, dicelup berulang kali untuk menghasilkan motif tersembunyi yang baru terlihat saat ikatan dibuka. Setiap helai Tali To Batu tak pernah sama; setiap lembar memuat rahasia tangan penenunnya.

Bersama Ibu Penenun Tua Rongkong
Bersama Ibu Penenun Tua Rongkong
Aktivitas menenun kain ikat Rongkong di Dusun Salurante, Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong, Kab.Luwu Utara - Sulawesi Selatan
Aktivitas menenun kain ikat Rongkong di Dusun Salurante, Desa Rinding Allo
KEUNIKAN TALI TO BATU

Salah satu hal yang membuat Tali To Batu begitu istimewa adalah proses pembuatannya, berbeda dari tenun ikat lain di Nusantara maupun dunia. Pada kain ikat lain, benang biasanya diikat terlebih dahulu, baru ditenun. Sedangkan pada Tali To Batu, kain ditenun terlebih dahulu, kemudian diikat dan dicelup berulang kali, sehingga motif tersembunyi baru muncul setelah ikatan dibuka. Teknik unik ini membuat setiap helai berbeda dan sangat sulit ditiru.

Kain Tenun Tali Tobatu
Kain Tenun Tali Tobatu
KEUNIKAN POLA DAN MOTIF

Selain teknik, Tali To Batu memiliki pola motif langka berupa lubang-lubang kecil diantara motif ikat. Dari koleksi pribadi saya, setiap helai rata-rata memiliki sekitar 21 lubang kotak kecil, menandakan ketelitian dan kesabaran tinggi penenun. Motif ini bukan hanya estetis tetapi juga menambah nilai ritual dan spiritual kain sebagai medium penghubung manusia dengan leluhur.

Tali Tobatu dalam Buku Textiles of Indonesia (2021) karya Thomas Murray
Tali Tobatu dalam Buku Textiles of Indonesia (2021) karya Thomas Murray
ASAL USUL YANG MASIH DIPERDEBATKAN

Para peneliti berbeda pendapat mengenai asal tenun ini. Holmgren dan Spertus pernah mengaitkannya dengan Palu atau Poso, Sulawesi Tengah. Namun catatan lama, termasuk Jager Gerlings dan Langewis, menegaskan Rongkong sebagai pusat tenun tua Luwu. Koleksi museum dunia, seperti Museum Nasional Finlandia dan Museum Volkenkunde Rotterdam, mencatat kain sejenis dari pedalaman Sulawesi awal abad ke-20. Motif dan teknik serupa juga muncul di kain ikat upacara masyarakat Kaili, Pamona, hingga Lore, menandakan jaringan perdagangan wastra yang hidup ratusan tahun lalu.

KESAMAAN TEKNIK DAN MOTIF : RONGKONG DAN KALUMPANG

Tenun ikat Tali To Batu dan Tenun Ikat motif lainnya dari Rongkong dengan tenun ikat Sekomandi dari Kalumpang menunjukkan kesamaan yang menonjol dalam teknik menenun, pola motif, dan pewarnaan alami. Dari pengamatan langsung di lapangan, kedua tradisi ini memiliki ciri khas hampir identik dalam hal proses ikat dan motif geometris. Secara geografis, terdapat wilayah penghubung yang mengaitkan Rongkong dan Kalumpang, sehingga kemungkinan terjadi pertukaran teknik dan motif di masa lalu. Informasi ini diperoleh melalui pengamatan langsung, kunjungan lapangan, dan keterangan lisan dari penenun lokal seperti Marlin Sa’bi.

MAKNA “TALI TO BATU”

Nama Tali To Batu menyimpan teka-teki: “Tali” = penutup kepala, “to” = orang, “batu” = batu atau leluhur. Dalam beberapa catatan, kain ini terkait ritual pemakaman, digunakan untuk menyelimuti atau melilit kepala orang meninggal, lambang manusia kembali ke asal: manusia dan batu, yang sama-sama abadi. Bagi masyarakat Rongkong, kain bukan sekadar busana, tetapi medium spiritual yang menghubungkan manusia dengan leluhur.

DARI RONGKONG KE KALUMPANG

Penelusuran saya menemukan benang penghubung ke Kalumpang, Mamuju, melalui narasumber Marlin Sa’bi, penenun ikat Sekomandi. Ia pernah mencoba menelusuri teknik Tali To Batu, namun karena kain ini sangat tua, langka, dan memiliki nilai magis, teknik menenunnya tetap menjadi misteri hingga kini. Tenun ini punah, dan keterangan Marlin membantu memperkuat pemahaman asal-usul kain bagi generasi sekarang.

Marlin Sa’bi, penenun ikat Sekomandi, memberikan informasi tentang Tali To Batu
Marlin Sa’bi, penenun ikat Sekomandi, memberikan informasi tentang Tali To Batu
MENJAGA JEJAK WASTRA YANG PUNAH

Kain tenun ikat Tali To Batu yang kini saya simpan bukan sekadar koleksi antik. Ia memuat narasi panjang tentang perempuan, kerja tangan, dan hubungan manusia dengan alam. Di tengah dunia yang bergerak cepat, wastra seperti ini mengingatkan kita pada kesabaran, keterhubungan, dan pengetahuan lintas generasi. Kisahnya mungkin dimulai di lembah sunyi Rongkong, tapi pesannya melampaui waktu : setiap helai kain adalah arsip sejarah, dan tugas kita adalah memastikan ia tak hilang dari ingatan.

Tulisan ini merupakan catatan perjalanan saya (Anny Marimbunna) di blog Wastra Journey, sebagai upaya mendokumentasikan kembali wastra Nusantara yang nyaris punah agar setiap benang tetap bercerita.

You Might Also Like

Catur Kultur Pada Wastra Indonesia dan 49 Tahun Museum Tekstil Jakarta
Sarita, Tekstil Kuno Dalam Ritus Budaya Toraja
Nenek One, Pengrajin Kain Sarita dan Maa’ di Toraja
Wastra Pallawa’, Tenun Tertua dari Suku Toraja Barat, Mamasa
SOURCES:Wastrajourney
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
ByAnny Marimbunna
Follow:
Pemerhati Budaya & Penulis Lepas
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Mengenal Lebih Dalam Sumber-sumber Pendapatan Daerah (PAD)
Mengenal Lebih Detail Sumber-sumber Pendapatan Daerah
Keuangan
7 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik
7 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik di Dunia 2024, Apa Saja?
Travel
Panduan Cara Cek BI Checking Online
Panduan Cara Cek BI Checking Online: Lengkap dan Terbaru
Keuangan
Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Mengelupas
Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Mengelupas
Tips
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

57kFollowersLike
1kSubscribersSubscribe

Tentang Situs Web Kami

Toraja.info adalah situs informasi yang dijalankan oleh Todi shop di Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Konten yang tercantum di situs web ini dimaksudkan untuk tujuan informasi Toraja dan sekitar Toraja. Setiap penjualan yang ditampilkan dalam website kami dimaksudkan sebagai tanda kemitraan dan akan selalu mengarahkan Anda ke situs mitra kami. Kami tidak bertanggung jawab terhadap setiap informasi, produk, layanan yang ditawarkan oleh pihak ketiga (mitra kami).

Kategori Populer

  • Hukum & Kejahatan
  • Pemilu
  • Seleb
  • Tradisi dan Budaya
  • Fashion
  • Kuliner

Informasi

  • Daftar Tour Guide Toraja
  • Kalender Event Toraja
  • Kebijakan Privasi

Berlangganan Newsletter Kami

NEWSUPDATE

You’ve been successfully subscribed to our newsletter! Thank You..

Informasi & Berita TorajaInformasi & Berita Toraja
Follow US
© 2024 Toraja.info by Todi shop. All Rights Reserved.
Newsletter Toraja Info
Join Us!
Subscribe to our newsletter and never miss our latest news, podcasts etc..

NEWSUPDATE

You’ve been successfully subscribed to our newsletter! Thank You..

Zero spam, Unsubscribe at any time.
Toraja Info Login
Welcome Back!

Sign in to your account