Kain sarita dan maa’ merupakan warisan leluhur Toraja yang belum banyak diketahui. Pada zamannya, kain sarita dan maa’ digunakan dalam ritual rambu tuka’ atau syukuran dan dalam rambu solo’ atau pemakaman suku Toraja.
Sampai sekarang pun, masih ada warga tertentu yang menggunakan kain tersebut dalam ritual, dikenal dengan kain sarita dan maa’ tua sebagai pelengkap ritual adat yang dilakukan rumpun keluarga.
Kain seperti ini pertama kali dibuat oleh orangtua dari nenek One yang terkenal sebagai pengrajin kain sarita maa’ dari Botang, Tana Toraja.
Perbedaan antara kain sarita dan maa’ yaitu kain sarita memiliki lebar hanya sekitar 50 cm namun memiliki panjang hingga 5 meter, sedangkan kain maa’ memiliki lebar dan panjang yang hampir sama yang biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat sarung, baju dan semacamnya.
Uniknya, disetiap senti kain ini memiliki ciri khas yang unik dan elegan. Nenek One membuat kain sarita dan maa’ yang sudah dimodifikasi dari hasil cetakan dari aslinya. Ini
dilakukan untuk mempertahankan kain ini agar terus ada dan terus digunakan oleh generasi Toraja.
Tidak heran, di usianya yang sudah tidak muda lagi, nenek One masih terus berkarya dengan membuat kain sarita dan maa’ bersama anak dan cucunya.
Prosesnya pembuatan kain pun sangat unik. Pertama kain blacu “diantikkan terlebih dahulu atau dibuat seperti kain tua (berwarna coklat gelap ) dengan menggunakan bahan alami dari dedaunan, gatta yang biasanya digunakan untuk menyirih serta kayu sendana. Semua dikerjakan dengan cara tradisional yang disebut “Ma’tumbuk“.
Semua dikerjakan manual, mulai pembuatan motif dan ukiran-ukiran Toraja pada kain, dilakukan dengan tradisional. Nenek One ingin mempertahankan cara tradisional ini untuk diikuti dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya.
Sudah 40 tahun ini, Nenek One menekuni pembuatan kain sarita dan maa’, dan selalu kebanjiran orderan. Melihat perkembangan pasar yang menyambut antusias kain sarita dan maa’, maka anak dan cucu dari Nenek One mulai menggunakan pembuatan kain dengan sablon manual.